Ketakutan Perang di Timur Tengah Meredup, Minyak Berjangka Melemah
Tuesday, April 23, 2024       03:42 WIB

Ipotnews - Minyak berjangka melemah, Senin, karena trader lebih fokus pada fundamental pasar, melihat sedikit risiko jangka pendek bahwa konflik Timur Tengah akan berdampak pada pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 29 sen atau 0,33% menjadi USD87,00 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Houston, Senin (22/4) atau Selasa (23/4) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 29 sen, atau 0,35%, menjadi USD82,85 per barel.
Trader melihat keseimbangan pasokan-permintaan yang semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang, ungkap Phil Flynn, analis Price Futures Group.
"Fundamental minyak kuat," kata Flynn. "Ekspektasinya adalah pasar akan memperketat pasokan pada musim panas ini."
Analis UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan premi risiko geopolitik cenderung tidak bertahan lama jika pasokan tidak benar-benar terganggu. Dia menambahkan bahwa kapasitas cadangan yang tinggi di beberapa negara penghasil minyak dapat mengkompensasi gangguan pasokan.
Reli harga minyak yang berlarut-larut bisa terjadi jika Selat Hormuz, arteri minyak terpenting di dunia, terganggu atau Arab Saudi terlibat langsung dalam konflik tersebut, kata Tamas Varga, analis pialang minyak PVM.
Sementara itu, melimpahnya pasokan beberapa jenis minyak mentah terbesar membatasi dampak konflik terhadap minyak berjangka, demikian temuan analisis  Reuters. 
Di sisi ekonomi, inflasi kembali menjadi fokus, dengan komentar dari pejabat Federal Reserve dan serangkaian data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memaksa pengurangan ekspektasi pemotongan suku bunga, minggu lalu.
Kekhawatiran ekonomi kembali menjadi faktor bearish di pasar minyak mentah, dengan harga berada di bawah tekanan karena lonjakan dalam persediaan AS dan kebijakan the Fed yang hawkish, menyebabkan dolar menguat, tutur Tina Teng, analis pasar independen.
Dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PEVE, Jual
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PYFA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:40 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ENRG, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:35 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KEEN, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:03 WIB
Indonesia Market Summary (03/05/2024)